Pengharapan Tidak Mengecewakan

Share it:
ad
Baca: Roma 5:3-5

dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan...

Roma 5:4-5a



Dalam bahasa Inggris, kata berharap bisa memakai dua kata. Yang pertama adalah hope. Yang kedua adalah wish. Bedanya, “hope” digunakan ketika bicara tentang harapan yang masih mungkin terjadi. Sementara “wish” adalah berharap akan sesuatu yang tidak mungkin lagi terjadi. Ketika kita melamar ke sebuah perusahaan dan berkata, “Saya berharap bisa diterima di perusahaan ini...” Maka, kita memakai “hope”. Tapi, saat kita berkata, “Saya berharap ada di samping kakek menjelang ajalnya.” Maka kita memakai kata “wish” karena faktanya sang kakek sudah tiada dan kita tidak bersamanya di saat-saat terakhirnya. Meski demikian, nyatanya saat kita berkata, “saya harap” atau “harapan saya”, maka biasanya kita sedang berbicara sesuatu yang cukup kecil terjadi (meski masih mungkin). Kata “berharap” adalah kata yang ditambahkan untuk menyatakan sesuatu yang belum pasti.

Itulah sebabnya pernyataan firman Tuhan hari ini menarik. Pengharapan tidak mengecewakan. Tidak mengecewakan tentu artinya bukan tidak pasti, tapi ada janji di sana. Ya, itulah bedanya pengharapan ala dunia dan pengharapan dalam Tuhan. Namun, beranikah Anda berkata bahwa segala harapan kita atas bangsa ini tidak akan membawa hasil mengecewakan? Melihat kenyataan bagaimana berbagai kasus justru melibatkan para pemimpin negara dan aparat hukum, melihat kekerasan begitu marak terjadi di berbagai lapisan masyarakat, perekonomian yang tak kunjung membaik, dsb, masih bisakah kita punya pengharapan yang tak akan mengecewakan atas Indonesia?

Seperti dinyatakan dalam bacaan firman Tuhan hari ini, pengharapan itu diawali dari kesengsaraan yang akan menimbulkan ketekunan, yang menghasilkan tahan uji, dan memunculkan pengharapan. Ya, di antara penderitaan dan pengharapan yang tak mengecewakan itu, ada dua hal: ketekunan dan tahan uji. Bangsa ini butuh anak-anak Tuhan yang mau bertekun dan bertahan dalam segala ujian yang sedang kita hadapi bersama. Bukan saatnya lagi kita bermanja-manja, ingin serba instan, tidak mau mengalami proses, hanya bisa menuntut, dll. Sebagai terang dan garam, sikap tekun dan tahan uji adalah yang harus kita sebarkan untuk membangun bangsa seperti yang kita harapkan.



Pengharapan tidak akan mengecewakan saat kita mau bertekun dan bertahan dalam ujian.
Share it:

Umum

Post A Comment:

0 comments: