Sulitnya Berdusta

Share it:
ad
Baca: 2 Samuel 11:1-26

Diberitahukan kepada Daud, demikian: "Uria tidak pergi ke rumahnya." Lalu berkatalah Daud kepada Uria: "Bukankah engkau baru pulang dari perjalanan? Mengapa engkau tidak pergi ke rumahmu?" 2 Samuel 11:10




Untuk urusan sepeda motor, Jepang menjadi rajanya, selain murah dari produk buatan negeri paman sam atau negara eropa juga spare part kendaraannya mudah didapat. Produk-produknya memang terkenal berkualitas tinggi, awet, dan mudah pemeliharaannya. Dalam hal ini, China tertinggal jauh. Mereka nampak seperti mengekor saja. Mereka memproduksi sepeda motor, namun tak jarang model dan bentuknya menyerupai sepeda motor pabrikan Jepang. Alhasil ada “motor Jepang palsu”. Harganya di pasaran memang cukup miring, namun soal kualitas jangan dibandingkan dengan buatan Jepang. Banyak orang yang tergiur dengan harga murahnya kemudian justru harus mengeluarkan dana lebih banyak karena pemeliharaannya sulit. Tidak hanya rugi dana, mereka pun juga rugi pikiran. Setiap hari memikirkan motornya terus. 

Ketika Daud berzinah dengan Batsyeba, saya yakin waktu-waktu setelah itu bukanlah waktu yang mudah untuk Daud jalani. Setelah tidur dengan Batsyeba, dapat dipastikan ia memutar otaknya dengan keras untuk mencari cara agar dosanya ini tidak diketahui oleh siapa pun. Hingga sampailah ia pada ide “mengistirahatkan” Uria agar ia tidur dengan istrinya (namun gagal) sampai menempatkannya di barisan depan tentara perang. Awalnya mudah berbuat dosa, namun ke belakang semuanya jadi semakin sulit. 

Mana yang lebih mudah dilakukan, berbohong atau jujur? Sebelum menjawab, coba jawab dahulu ini: “Pernahkah kita berdusta dan kemudian melupakan setiap detail kebohongan itu?” Ketika kita berdusta, mau tidak mau, karena didorong oleh rasa takut ketahuan atau terbongkar, maka kita cenderung harus mengingat-ingat setiap detail kebohongan kita, agar lain waktu, apabila ditanya kembali, misalnya, jawaban kita sama. Atau agar kita bisa melakukan kebohongan lain dengan smooth dan relevan. Ya, berbohong atau berdusta memang awalnya terasa mudah untuk dilakukan, namun pemeliharaannya yang sulit. Seperti waktu kita membeli sepeda motor dengan harga miring namun harus mengeluarkan dana lebih untuk pemeliharaannya. Lain halnya apabila kita berkata dan bersikap jujur, tanpa perlu berpikir panjang lebar pun sikap dan perkataan kita akan terus sama. Jadi, pilih yang mana? 



Berdusta menguras pikiran.
Share it:

Umum

Post A Comment:

0 comments: