Baca: Kisah Rasul 20:34-38
Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima. Kisah Rasul 20:35
Kita sering mendengar orang bersaksi bahwa dia bersyukur Tuhan memberikan mobil baru, rumah baru, kesembuhan dari satu penyakit, anggota keluarga diselamatkan, dsb. Itu yang biasanya kita dengarkan dalam sesi-sesi kesaksian, dan tentu saja itu baik karena artinya kita tahu berterima kasih. Namun suatu hari saya membaca kwitansi tanda terima dari yayasan non-Kristen. Yayasan ini menggalang dana untuk membantu operasi katarak, operasi bibir sumbing dan perawatan rumah sakit bagi orang-orang tak mampu. Mereka juga membangun rumah susun; memberi pekerjaan pada warga yang tinggal di bantaran kali atau kampung kumuh. Tulisan itu berbunyi: “Kita bersyukur karena bisa membantu orang yang membutuhkan karena dengan demikian kita mengembangkan cinta kasih kita”. Bersyukur karena memberi, bukan karena menerima.
Dalam nas ini Rasul Paulus juga mengatakan bahwa ia bekerja keras untuk mencukupi biaya hidupnya sendiri sambil terus mengabarkan Injil. Ia juga mengingatkan akan perkataan Tuhan Yesus: Adalah lebih bahagia memberi daripada menerima. Ya, kita tentu bahagia jika mendapatkan sesuatu, tapi orang yang memberi adalah orang yang berbahagia dari itu. Tuhan Yesus sendiri memberikan teladan melalui hidup-Nya. Ia selalu memberi, Ia mengajar, Ia menolong, Ia menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat, bahkan memberi mereka makan.
Firman Tuhan mengatakan, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tes. 5:18). Segala hal bukan hanya bicara tentang saat kita menerima sesuatu, tapi juga saat kita memberi, saat kita harus merelakan sebagian milik kita ke tangan orang lain. Mengapa? Kembali ke ayat nas kita hari ini, karena kita mendapatkan kebahagiaan. Dan itu merupakan pernyataan sekaligus janji dari Tuhan sendiri. Tuhan suka saat kita mau memberi dan berbagi dengan sesama. Ia bahkan berjanji, siapa yang suka memberi tidak akan kekurangan (Ams. 28:27). Dunia berkata, saat kita memberi, apa yang kita punyai akan berkurang. Tapi, firman Tuhan berkata, memberi tidak akan membuat kita kekurangan, bahkan bersukacita!
Navigation
Post A Comment:
0 comments: