...Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Matius 21:42
Ketika saya bertanya kepada sejumlah orang tentang tanaman Lidah Mertua, semuanya menjawab tidak tahu. Sebelumnya, saya juga tidak tahu. Saya juga baru tahu kalau tanaman Lidah Mertua atau Sanseveira ini cukup “sakti” untuk mengatasi polusi udara dan radiasi yang ditimbulkan benda-benda elektronik. Bahkan NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) pun menanami lahannya dengan ratusan tanaman Lidah Mertua. Luar biasa! Yang paling mengejutkan adalah bahwa tanaman ini ternyata banyak terdapat di Indonesia. Ironisnya, tanaman Lidah Mertua ini sering kali dibiarkan tumbuh liar begitu saja. Tidak diurus, bahkan sangat diremehkan. Mengapa kita kerap menyia-nyiakan tanaman Sanseveira ini? Karena kita tak mengerti kegunaan dan kehebatannya.
Begitulah juga orang Yahudi menyia-nyiakan Yesus Kristus, sang Mesias. Seperti barang tak berguna Ia disingkirkan. Padahal Ia adalah batu penjuru yang menjadi fondasi sebuah bangunan, namun umat Israel justru menolaknya (Mat. 21:42). Karena menolak Dia, mereka kehilangan keselamatan. Tetapi hal seperti ini terjadi bukan hanya dalam kehidupan orang Yahudi saja, sebab nyatanya kita pun kerap menyia-nyiakan kasih karunia Kristus. Kita menolak mengenal Dia, persis seperti yang dikatakan firman Tuhan, “Umatku binasa karena tak mengenal Allah.” (Hos. 4:6).
Tidak ada yang paling berharga di dalam hidup ini selain daripada Kristus. Karena itu harusnya kita menempatkan Kristus menjadi yang pertama dan yang terutama dalam hidup kita. Sayangnya, pengenalan yang dangkal akan Dia membuat kita justru menyia-nyiakannya. Tak jarang, kita bahkan menganggap apa yang ditawarkan dunia ini lebih penting daripada Kristus sendiri. Hal ini membuat kita kerap mengesampingkan hal-hal yang bersifat rohani, sebaliknya kita justru memprioritaskan hal-hal dari dunia ini. Itu seperti orang Yahudi yang tidak menghargai Kristus, bahkan menolaknya. Jangan pernah menyia-nyiakan Sosok Pribadi yang paling penting, demi hal-hal lainnya di dunia.
Seharusnya Kristus menjadi yang pertama dan yang terutama di dalam kehidupan kita, bukan yang lain.
Post A Comment:
0 comments: