Melatih Kedisiplinan

Share it:
ad

Mengembangkan sikap kedisiplinan dalam pelayanan dan kehidupan keseharian adalah hal penting lain yang harus segera diusahakan. Kita semua adalah murid-murid (disciple) Yesus, dan karena itu kita harus menjadi pribadi-pribadi yang disiplin (discipline). Layaknya seorang guru ingin murid-murid-Nya disiplin, Yesus sebagai Guru pun juga menuntut hal yang sama. Nah, bagaimana kita belajar untuk menjadi pribadi yang berdisiplin?.

1. Kembalikan Barang Ke Tempat Semula


Ketika Anda mengambil atau menggunakan satu barang, sering kali kita tidak mengembalikan barang itu di tempat semula. Akibatnya, pada saat kita di lain hari membutuhkannya lagi, kita kesulitan mencarinya. Karena itu, mulailah membiasakan diri berdisiplin. Tertibkan diri dengan mengembalikannya pada tempat di mana seharusnya barang itu berada. Lakukan hal ini di mana pun berada, entah itu di rumah ataupun di tempat pelayanan.

2. Mengorganisasikan Diri Sendiri



Buatlah jadwal dari kegiatan Anda selama satu hari. Hal ini dapat memudahkan Anda untuk mengendalikan waktu Anda dalam sehari. Dengan demikian, waktu Anda pun tidak terbuang sia-sia dan tanggung jawab yang harus Anda penuhi juga tidak ada yang terlewatkan.

3. Mencari Pelatih



Saat Anda ingin belajar disiplin, carilah seorang pelatih. Pelatih adalah seseorang mau mendukung niat Anda untuk mendisiplin diri. Carilah rekan sepelayanan yang cukup dekat, sehingga ia tidak akan sungkan untuk menegur Anda saat Anda lalai mendisiplin diri sendiri.


4. Berani Menolak Kesenangan




“Me time” atau waktu untuk diri sendiri, di mana Anda dapat melakukan hal-hal yang Anda senangi tentu adalah satu keharusan. Namun, jika Anda ingin menjadi pribadi yang disiplin, menetapkan aturan menikmati me time itu juga adalah keharusan. Misalnya, tidak akan ada “me time” jika satu pekerjaan belum selesai. Atau dengan kata lain, gunakan “me time” itu sebagai reward dari Anda sendiri untuk Anda sendiri saat berhasil menyelesaikan satu pekerjaan atau tanggung jawab.

5. Jangan Menunda




Procrastination atau sikap yang suka menunda-nunda nyatanya memang menjadi penyakit banyak orang. Pelayan Tuhan pun tidak luput dari penyakit ini. Pernahkah bahkan untuk mendoakan seseorang saja Anda menunda-nundanya? Ya, itu hanyalah satu contoh sederhana. Masih banyak contoh yang lain. Toh, Anda tetap harus melakukan atau mengerjakannya pada akhirnya, jadi mengapa tidak lakukan sekarang saja daripada nanti menumpuk di belakang dan justru membuat Anda semakin repot dan stres.

6. Memiliki Komitmen




Dalam hal apa Anda ingin berdisiplin? Apakah dalam hal bangun pagi? Atau berolah raga? Apa pun itu, tanpa komitmen maka sia-sia saja. Milikilah komitmen dan wujudkan komitmen ini dalam tindakan nyata. Lakukan hal yang ingin Anda lakukan selama setidaknya 3 bulan. Maka dengan sendirinya itu akan menjadi kebiasaan. Dan Anda pun menjadi pribadi yang disiplin.

7. Umumkan Komitmen




Apa yang ingin Anda capai? Apa pun itu, umumkan kepada banyak orang bahwa Anda ingin berdisplin dalam hal itu. Waktu persekutuan dengan rekan sepelayanan adalah waktu yang tepat untuk mensharingkan keinginan Anda ini. Dengan demikian, karena banyak orang yang tahu, maka tidak ada jalan lain untuk Anda maju. Masakan Anda tidak malu kepada rekan-rekan jika Anda tidak berhasil mendisiplin diri?

8. Satu Persatu





Mungkin, ada banyak aspek dalam hidup Anda yang ingin Anda disiplinkan. Mungkin itu adalah aspek kesehatan, waktu, pekerjaan, pelayanan, atau lain sebagainya. Ini tentu baik. Namun, pastikan Anda tidak berusaha mendisiplin diri dalam banyak aspek sekaligus. Karena jika demikian, justru nanti hasilnya antiklimaks. Seperti halnya menetapkan tujuan, fokuskan diri pada satu aspek kedisiplinan dulu dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mencapainya. Baru setelah itu berhasil, Anda mengusahakan kedisiplinan pada aspek yang lain.
Share it:

Tips

Tips & Inspirasi

Post A Comment:

0 comments: