Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN. 1 Samuel 3:20
Hamba Tuhan adalah seorang yang dipakai Tuhan sebagai alat-Nya untuk menyampaikan atau mewujudkan rencana Allah dalam kehidupan umat-Nya. Setidaknya ada dua kualifikasi seorang hamba Tuhan. Pertama, ia menerima panggilan. Tuhanlah yang memilih, memanggil, menyiapkan seseorang menjadi hamba-Nya. Tanpa panggilan, seseorang hanya akan mengandalkan cita-cita, ambisi, dan kemampuannya sendiri. Kedua, ia harus memiliki hati yang taat. Ia harus belajar untuk menundukkan segala perkara di bawah otoritas Allah.
Panggilan menjadi nabi bukan semata-mata mengenai kehormatan dan status. Samuel dibesarkan di bawah bimbingan dan asuhan Imam Eli. Di sini terlihat dua figur yang sangat berlawanan: Eli yang secara resmi menjabat sebagai imam, dan Samuel yang dipanggil dan dipersiapkan Tuhan sendiri untuk menjadi pemimpin umat yang sesungguhnya. Ia belajar mendengar dan membedakan suara Allah dari suara manusia, belajar taat pada Allah walau mungkin tidak menyenangkan bagi manusia. Samuel yang masih kecil tak memahami apapun mengenai posisi terhormat seorang nabi, tetapi Allah telah memilihnya dan berkenan kepadanya. Kelak, melihat tanda-tanda kenabian dan karakter ilahi yang dimiliki Samuel, seluruh Israel pun menerimanya sebagai pemimpin mereka.
Ada sementara hamba Tuhan yang sibuk mengejar posisi, namun ada banyak yang tekun mengerjakan panggilannya. Tuhan tidak pernah memerintahkan kita untuk meraih kursi kepemimpinan tertentu, tetapi untuk memiliki karakter seorang pemimpin hamba, apapun posisi kita. Untuk menjadi pemimpin, seorang hamba Tuhan tak perlu bersaing layaknya kandidat dari partai politik. Jika Tuhan memanggil Anda secara khusus untuk menjadi pemimpin, Dia sendirilah yang akan membuka jalan. Dan pada waktu yang ditetapkan-Nya, Ia membuat umat melihat betapa Anda telah dipilih. Untuk saat ini, cukup lakukan saja dengan setia pelayanan yang telah dipercayakan-Nya.
Tidak perlu mengejar kursi kepemimpinan, namun kejarlah karakter seorang pemimpin hamba.
Post A Comment:
0 comments: