Apakah Satu Pekerjaan Cukup ?

Share it:
ad
Baca: Pengkhotbah 11:6, 4:6

Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.


Pengkhotbah 4:6





Saat ini, multitasking adalah pemandangan yang jamak kita temui. Di rumah makan, kita lihat banyak orang makan sambil chatting memakai gadgetnya, disela mengobrol, kadang sambil melirik layar TV yang ada di rumah makan. Jika Anda bekerja dengan komputer, kita pun pasti sering multitasking. Mengetik, membuka beberapa program lain, mendengar musik, membuka Youtube, dll. Inilah zaman multitasking! Gadget zaman ini pun adalah perpaduan berbagai fitur dan fungsi yang dikemas menjadi satu agar kita bisa multitasking.

Memang praktis, memang tampak lebih efisien, dan hasil yang didapat tampaknya lebih banyak. Hal yang sama juga terjadi di dunia kerja. Bukanlah sebuah hal aneh jika seseorang memiliki lebih dari satu pekerjaan. Ada pekerjaan utama, ada pekerjaan sampingan, ada pekerjaan yang dikerjakan di saat-saat tertentu saja, dll. Pekerjaan utama adalah staf di satu perusahaan, tapi di luar jam kerja menjadi distributor sebuah produk, di waktu tertentu menjadi MC, di momen hari raya membuat usaha parcel, bahkan di rumah menerima jasa laundry yang dikerjakan karyawan. Mengapa orang rela menjalankan begitu banyak pekerjaan seperti itu? Jawaban yang biasa dengar adalah karena kebutuhan. Jika tidak mencari dari kanan kiri, kebutuhan hidup yang tinggi tidak bisa tercukupi.

Sah-sah saja memiliki banyak pekerjaan. Boleh-boleh saja memanfaatkan segala peluang usaha yang bisa diraih. Pengkhotbah 11:6 pun mendukungnya. Tapi, kita harus cermat membaca ayat tersebut. Intinya adalah kerja keras, bukan banyaknya hal yang kita kerjakan. Itu sebabnya, Pengkhotbah 4:6 berkata, segenggap ketenangan lebih baik daripada dua genggam jerih payah. Bukan soal jumlah, tapi bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita, itulah yang menentukan. Jika banyak pekerjaan justru membuat kita tak pernah istirahat, pikiran bercabang, bahkan stres dan mengabaikan keluarga, tentu lebih baik mengerjakan satu hal tapi dilakukan dengan sukacita. Percayalah saat kita melakukan sesuatu dengan segenap hati dan sukacita, hasilnya tak akan mengecewakan.



Satu pekerjaan yang dikerjakan dengan serius dan sukacita lebih baik dari banyak pekerjaan yang membuat stres.
Share it:

Umum

Post A Comment:

0 comments: