Iman yang Salah

Share it:
ad
Baca : Lukas 11:9-10

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Lukas 11:9





Rina dan Amanda adalah kakak beradik mereka tidur di rumah nenek mereka selama seminggu karena orang tuanya harus keluar kota. Nenek mereka ada di ruang sebelah, menunggu mereka sampai tidur sehingga ia bisa mematikan lampu kamar mereka. Sebelum tidur, Andre mulai berdoa sambil menyelimuti diri sendiri sementara Andri masih sibuk membenahi baju tidurnya. Dalam posisi berdoa, suara doa Andre semakin lama semakin lantang, dan ia terkesan mengulang-ulang doanya. Khususnya pada bagian hal apa yang ia inginkan di hari ulang tahunnya minggu depan. Merasa terganggu, Andri pun menyela, "Hei, kamu ngga perlu berdoa keras-keras seperti itu; Tuhan kan ngga tuli, kamu bicara dalam hati saja Ia pasti dengar." "Iya, aku tahu kalo soal itu," kata Andre, "tapi Nenek kan agak terganggu pendengarannya.”

Dalam peristiwa Petrus berjalan di atas air, ada satu hal yang menarik yang bisa kita renungkan soal iman. Ketika itu, dalam perahu tersebut, ada juga murid-murid Yesus yang lain, namun mengapa hanya Petrus yang kemudian mendapat hak istimewa menikmati berjalan di atas air? Tidak lain salah satunya adalah karena Petrus memintanya. Perhatikan kalimat ini: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." (Mat. 14:28) Dengan kata lain, Petrus berkata: “Tuhan, aku mau berjalan di atas air, mampukan aku.”

Jangan terjebak pada iman yang salah. Iman yang benar selalu disusun oleh dua komposisi, yakni penyerahan diri dan usaha. Usaha tanpa penyerahan diri dan penggantungan diri kepada Tuhan akan sia-sia. Demikian juga, penyerahan dan penggantungan diri kepada Tuhan tanpa usaha tidak ada gunanya (Yak. 2:17). Apa yang salah satu anak kembar dalam ilustrasi di atas lakukan sebenarnya bukanlah suatu kelicikan. Alih-alih demikian, saya menganggapnya sebagai sebuah kepolosan seorang anak, yang secara tidak langsung mengajar kita apa arti iman yang sesungguhnya. Bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang kita harapkan dan inginkan, selain berserah kepada Tuhan, kita juga harus berusaha, meminta, mencari, dan mengetuk.


apakah iman sama dengan penyerahan diri dan usaha?
Share it:

Umum

Post A Comment:

0 comments: