Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan oleh Roh Kudus. Bisa diibaratkan, Alkitab adalah surat Tuhan kepada kita. Di dalam Alkitab, kita membaca banyak hal. Dari mulai kesaksian akan pembuktian kuasa Allah, nasihat, petunjuk, teguran, dan juga janji. Ada begitu banyak janji Allah yang dicatat di Alkitab. Ada beberapa yang telah digenapi. Ada juga yang belum digenapi. Ada juga yang digenapi melalui masing-masing pribadi. Dan sesungguhnya, janji-janji Allah inilah yang menjadi dasar dari iman kekristenan.
Meraih Kepastian Janji-Nya
Matius 24:35 menyatakan, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” Setiap janji Allah selalu dan pasti akan digenapi. Iman bukanlah percaya saat kita melihat bukti, tapi iman muncul dari pendengaran akan firman (Rm. 10:17) yang dihidupi melalui tindakan (Yak. 2:17). Iman akan janji Allah harus dimulai dari kita membaca dan menyelidiki firman Tuhan. Kita tidak mungkin bisa percaya pada sesuatu jika kita tidak mengenalnya. Seorang perempuan tidak akan percaya, bahkan bisa takut, jika ada pria asing tiba-tiba datang dan berkata akan melamarnya. Tapi, jika perempuan itu sudah mengenalnya dan percaya bahwa pria itu benar-benar mencintainya, maka ia tentu akan percaya pada janjinya itu.
Jadi kita perlu terlebih dulu benar-benar mengenal Dia. Apa yang Ia inginkan dalam hidup kita, apa yang Ia suka dan apa yang Ia benci, dan bagaimana cara kita menyenangkan-Nya, dll. Dan setelah kita benar-benar percaya dan mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa, kekuatan, dan akal budi pikiran kita, maka barulah kita percaya pada janji-janji-Nya. Tidak pernah ada janji Tuhan yang lupa ataupun luput ditepati-Nya. Meski ada kalanya penggenapan janji itu terasa lambat bagi kita, tapi Ia tidak pernah terlambat. Apa saja janji Tuhan bagi masing-masing diri kita? Dan bagaimana kita menghidupi janji tersebut? Siapapun Anda, selamat meraih janji-Nya dalam hidup Anda!
.
Post A Comment:
0 comments: